Banyurejo merupakan nama wilayah. Lebih tepatnya sebuah kalurahan yang merupakan bagian dari Kecamatan (Kapanewon) Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta yang secara geografis terletak di bagian paling selatan kawasan Kapanewon Tempel, berbatasan dengan Kapanewon Seyegan dan Kapanewon Minggir.

Kalurahan Banyurejo dulunya merupakan gabungan dari tiga kalurahan, yaitu Kalurahan Kerisan, Senoboyo dan Ngabean yang pada tahun 1948 terdapat maklumat nomer 5 tentang  hal perubahan daerah-daerah kalurahan dan nama-namanya.

Masing-masing kalurahan awal dipimpin oleh lurah yang pada kala itu peraturannya masih memperbolehkan lurah berasal dari luar daerah.

Sebagai pengetahuan umum, Kalurahan Kerisan dipimpin oleh lurah bernama Wongsoroyo, lalu digantikan oleh Joyo Sumarto. Carik di Kalurahan Kerisan bernama Arjo Sukarto, kemudian jagabaya bernama Arjo Pawiro, ulu-ulu bernama Arjo Utama, kamituwa bernama Pawiro Wiharjo. Mudin di Kalurahan Kerisan bernama Muhammad Sujak.

Kalurahan Kerisan merupakan wilayah yang sebelah utara dibatasi oleh sungai krasak dan Kalurahan Nglengkong Lor (sekarang bagian dari Desa Sumberejo). Sebelah selatan dibatasi oleh kali putih. Sebelah barat dibatasi oleh sungai krasak.

Kalurahan Kerisan berkantor di Karang Poh, wilayahnya terdiri dari Pokoh, Celep Wetan, Gatak Kidul, Kerisan, Karang Poh, Buyutan, Gangsiran, Onggojayan, Sombangan, Jambeyan, Kajoran, Plataran, Tangisan Kulon, Mlinting, Karang Kulon.

Untuk kalurahan Senoboyo dipimpin oleh seorang lurah bernama Wiryo Sastro. Cariknya bernama Abuchori, jagabaya bernama Merto Sentono, kamituwo bernama Mangun Diharjo, modinnya bernama toyib. Kantor Kalurahan Senoboyo dahulu terletak di Nglengis.

Sedangkan untuk Kalurahan Ngabean, lurahnya bernama Mangun Dahono, lalu digantikan oleh Atmosukarta. Cariknya bernama Sastro Utomo, jagabaya bernama Marzuki Tomo Barjito. Ulu-ulu Kalurahan Ngabean bernama Wito Kartomo, mudinnya bernama R. Bakri. Kantor Kalurahan Ngabean berada di Kemusuh.

Setelah gabung menjadi satu kalurahan, Banyurejo lantas dipimpin oleh seorang lurah bernama Harjo Sukarto beliau berasal dari Padukuhan Onggojayan dan  menjabat dari tahun 1948 hingga tahun 1965. Pada masa beliau menjabat didampingi pula oleh seseorang bernama Pawiro Harjono sebagai carik. Carik ini juga menjadi lurah sementara atau penanggung jawab pada tahun 1965 hingga 1967. Pada tahun 1967 hingga 1996 Banyurejo dipimpin oleh seorang lurah bernama Drs.Wahono. Pada masa ini Carik Pawiro Harjono juga sempat mengawal beliau namun pada tahun 1989 Carik Pawiro Harjono digantikan oleh Kamsirin Atmojo hingga tahun 2000.

Tahun 1996-2004 Banyurejo dipimpin oleh lurah bernama Harsono, Bsc, beliau menjabat delapan tahun sesuai aturan perda kala itu. Pada masa kepemimpinan Harsono, jabatan Carik Kamsirin juga berakhir, lantas digantikan oleh Sunarta, SE.

Setelah kepemimpinan Harsono, Banyurejo dipimpin oleh lurah bernama Ason Abadi. Beliau menjabat dua periode, mulai tahun 2004 hingga 2015. Selanjutnya Banyurejo dipimpin oleh Ruswantoro yang  periode jabatannya mulai dari tahun 2016 hingga 2021, hanya saja Ruswantoro hanya menjabat selama satu tahun, dan untuk mengisi kekosongan sisa masa jabatan, Banyurejo dipimpin oleh plt Sunarta, SE sebagai penanggung jawab, kemudian tahun 2020 penanggung jawab Banyurejo digantikan oleh Muhamad Arif Rahman S.IP MPA sampai terpilihnya lurah baru. Lurah terpilih Banyurejo setelah PJ Lurah M. Arif Rahman S.IP MPA bernama Saparjo, ST yang memiliki masa jabatan dari tahun 2021 hingga 2027.